Senin, 22 Juni 2009

OPTIMALISASI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PIALANG BERJANGKA (Studi Kasus Pada PT. SOLID GOLD BERJANGKA Surabaya)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Di era milenium, pertumbuhan investasi finansial di Indonesia berkembang dengan cepat. Salah satunya adalah perdagangan berjangka yang menjadi alternatif para investor untuk meraih return yang lebih baik. Adalah PT. Solid Gold Berjangka yang berperan serta menyediakan sarana investasi online trading di bidang perdagangan berjangka dengan imbal hasil yang menarik serta likuiditas transaksi yang tinggi. Eksistensi perusahaan resmi di bawah naungan Badan Pengawasan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), anggota dari Bursa Berjangka Indonesia (BBJ) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Sebagai partner investasi, kami berupaya memberikan layanan yang terbaik bagi seluruh client, terutama dalam hal kenyamanan bertransaksi. Kami menyediakan sistem transaksi melalui fasilitas internet (Online Trading system), sehingga dengan fasilitas ini client dalam melakukan transaksinya tidak terbatas waktu dan tempat, baik di rumah, di kantor atau tempat dimanapun ia berada. Dan yang lebih menguntungkan adalah client dapat mengetahui catatan investasinya setiap saat.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Kemampuan sebuah perusahaan dalam kedua hal tadi menjadi salah satu faktor daya saing yang sangat penting. Saat sebuah perusahaan mencoba mengembangkan skala mutunya, maka dibutuhkan tingkat pengetahuan yang sangat luas pada setiap personil yang ada untuk dapat berkompetisi dan bertahan.
Di samping menyimak faktor dan dampaknya terhadap produk, pasar atau cara berusaha, perencana strategi yang efekti meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi serta produk dan jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan (Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, 1988:97)
Teknologi komputer telah mempercepat upaya pencarian fakta bisnis. Dengan mengunakan database, pengambil keputusan mengambil manfaat aksesabilitas dan adaptabilitas sejumlah besar sumber daya yang sekarang tersedia. Alat bantu ini menjadi mahal tetapi dapat efektif biaya bila diukur dalam penghematan waktu (Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, 1988:154)
Kondisi kompetisi yang makin ketat ini menyebabkan perlu adanya perubahan paradigma dari resource-based competitiveness menjadi mengandalkan Knowledge-based competitiveness. Kedua konsep ini sangat bertolak belakang, dimana konsep pertama bertumpu pada keunggulan sumber daya alam lokasi dan kondisi geografis. Konsep kedua berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi (IpTek) serta pengembangan sumber daya manusia perusahaan. Untuk memudahkan pengembangan sumber daya manusia perusahaan diperlukan kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan Knowledge yang dimiliki. Pengelolaan Knowledge (Knowledge Management) tersebut pada akhirnya dapat menjadi dukungan yang handal bagi perusahaan untuk meningkatkan daya saing.
Pengelolaan Knowledge (Knowledge Management) pada perusahaan sangat perlu dilakukan untuk menjaga kontinuitas dan keberhasilan perusahaan. Knowledge yang perlu dikelola ini selain Knowledge yang ada dalam setiap perusahaan pada umumnya, seperti kepegawaian dan keuangan, juga Knowledge tentang yang menjadi core business perusahaan.
Dari uraian latar belakang permasalahan diatas maka untuk mengetahui lebih jauh pengelolaan Knowledge management pada perusahaan. Maka dala penelitian ini diberi judul: “Optimalisasi Penerapan Knowledge Management Pada Pialang Berjangka (Studi Kasus Pada PT. SOLID GOLD BERJANGKA Surabaya)”

RINSIP-PRINSIP PEMBINAAN KELUARGA DALAM ISLAM

Keluarga merupakan suatu masyarakat kecil yang di dalamnya tergabung unsur-unsur yang membentuk satu organisasi yang sifatnya informal. Mengingat kelurga sebagai organisasi tersebut, maka pembentukannya memerlukan komponen-komponen yang betul-betul dapat menempatkan diri dengan sebaik-baiknya sesuai dengan hak dan kewajibannya. Sehingga masing-masing komponen berfungsi dalam upaya pembinaan dan perkembangan suatu kelurga.

Berbicara tentang kelurga, maka arah pemikiran kita tertuju pada suatu rumah yang dihuni oleh sejumlah manusia-manusia yang masing-masing mempunyai peranan dan fungsi antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, akan tetapi merupakan satu unit masyarakat terkecil yang hidup bekerjasama membentuk Rumah tangga.

Agama Islam yang fungsional, integral dan sistematis pola-pola peribadatannya, di samping itu agama Islam mempunyai norma-norma, tata aturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Hubungan yang terjalin antara ayah, ibu dan anak sebagai contoh hubungan yang terjalin antara manusia, dimana agama Islam mengatur bagaimana sebaiknya hubungan itu agar terjalin secara harmonis tanpa ada kepincangan-kepincangan yang sifatnya prinsip, sehingga suasana kelurga betul-betul sehat dalam arti menurut pandangan Islam. Oleh karena itu untuk mewujudkan terbentuknya keluarga yang harmonis harus mengadakan pembinaan keluarga menurut aturan-aturan yang telah di gariskan didalam islam dengan sedini mungkin.

Prisip-prinsip pembinaan keluarga di dalam Islam telah dijabarkan dengan jelas didalam kitab sucinya. Pendidikan kelurga menurut islam adalah merupakan salah satu cara untuk mengadakan pembinaan terhadap keluarga dalam surat at- Tahrim ayat 5 yang berbunyi.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُوَالْحِجَارَةُ

عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْوَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُون

Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahanbakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhagai Allah terhadap yang di perintahkannya, kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan.

Pada suatu penulisan terhadap suatu masalah secara otomatis mempunyai alasan-alasan yang tertentu, mengingat seseorang melakukan perbuatan tentu ada suatu rangsangan sehingga menimbulkan suatu dorongan-dorongan terhadap individu tersebut untuk melakukan perbuatan sebagai akibatnya.

Oleh sebab itu penulis menulis risalah yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN KELUARGA DALAM ISLAM “ karena adanya dorongan-dorongan sebagai berikut:

  1. Penulis menyadari bahwa kebanyakan keluarga yang merupakan suatu masyarakat kecil itu kurang/tidak memperhatikan aturan-aturan kehidupan keluarga sebagaimana mestinya yang sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma didalam agama Islam, sehingga dari mereka-mereka itu suatu generasi yang sangat menyimpang dengan aturan-aturan aqidah agama Islam.
  2. Penulis sering menjumpai adanya orang tua yang tidak atau kurang mengerti akan tugas dan peranan serta hak dan kewajibannya sebagaimana mestinya, sehingga terjadilah salah asuh yang mengakibatkan anak-anak seolah-olah kehilangan peganggan dalam hidupnya.
  3. Penulis sering membaca pada media, adanya ketidak harmonisan hubungan yang terjadi antara anggota keluarga hal ini di karenakan adanya pengaruh hawanafsu yang kuat dan masing-masing kurang mengetahui tugas dan peranannya.
  4. Penulis menyadari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama, jadi dengan demikian keluarga merupakan pendidikan dasar bagi anak-anak yang akan mencerminkan pembentukan pribadi-pribadi generasi berikut, sedangkan sekolah hanya merupakan penunjang. Oleh sebab itu pengaturan keluarga harus betul-betul diperhatikan dan disesuaikan dengan aturan-aturan agama Islam yang diatur dan dijelaskan dalam kitabnya.

PERANAN PENDIDIKAN UNTUK MENDISIPLINKAN ANAK SEJAK DINI

BAB I :

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Disepanjang kehidupan manusia tugas dan kewajiban manusia merupakan hal yang selalu menyertainya. Seseorang akan dinilai positif apabila ia berhasil memenuhi kebutuhan dan kewajibannya. Untuk dapat memenuhi tugas dan kewajibannya pada tiap tahapan usia yang dilalui oleh setiap orang , maka diperlukan beberapa faktor penunjang.

Sebagai ahli yang membahas hakikat manusia dan kebutuhannya akan pendidikan , pengkajian persoalan mulai dengan adanya manusia , tugas atau keadaannya didunia ini serta implikasi - implikasinya bagi pendidikan. Hanya manusia yang mempunyai pendidikan dan hanya dengan pendidikan anak dapat mengembangkan dimensi - dimensi kemanusiaannya sehingga akan benar - benar menjadi manusia seutuhnya.

Disiplin merupakan sikap moral seseorang yang tidak secara otomatis ada didalam dirinya sejak lahir , melainkan bentuk melalui pendidikan dan lingkungan serta pola asuh dan perlakuan dari orang tua , guru dan lingkungan.

Disiplin disebutkan sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan seseorang dalam memenuhi tugas dan kewajibannya. Seseorang yang sehat , pandai , terampil dan mampu bergaul akan tetapi tidak mampu menyeleseikan tugas dan kewajibannya tepat waktu dan baik seperti yang akan dia dapatkan apabila memperhatikan faktor disiplin.


ANALISIS BIAYA PEMASARAN SEGMENTASI DAERAH TERHADAP PEROLEHAN LABA SEGMENTASI DAERAH PADA CV. PALANGAN SELOREJO PACIRAN LAMONGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada masa perkembangan ekonomi dewasa ini telah membawa dampak penurunan dalam bidang ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan berdampak pada banyaknya kegagalan yang dialami perusahaan. Perusahaan dituntut agar produktifitas perusahaan ditingkatkan seiring berjalannya era globalisasi. Salah satu pengaruh globalisasi yang sangat besar adalah semakin ketatnya persaingan antar perusahaan.

Dengan keadaan yang seperti ini, menyebabkan persaingan antar yang satu dengan yang lain dalam memasarkan produk. Tanpa adanya daya saing yang tinggi maka perusahaan akan tersingkir dari kancah ekonomi global. Dalam kondisi yang seperti ini tidak dapat disangkal lagi bahwa fungsi pemasaran telah menempati posisi yang cukup penting bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Oleh karena itu adalah tugas manajemen untuk merencanakan masa depan perusahaannya, agar sedapat mungkin semua kemungkinan dalam kesempatan dimasa yang akan datang telah disadari dan direncanakan cara menghadapinya dari sekarang. Manajemen perusahaan dituntut untuk lebih professional lagi dalam menjalankan usahanya mengingat untuk saat ini persaingan dalam dunia usaha sangat ketat. Perencanaan pada dasarnya merupakan kegiatan membentuk masa depan.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan laba. Pemasaran juga berarti suatu system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Arti pemasaran adalah jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentikan harga pokok yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran. Sehubungan dengan itu tugas manajemen adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan serta dalam menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Kegiatan pemasaran haruslah dikoordiasi dan dikelola dengan cara yang baik. Hal ini dicapai dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat oleh pihak manajemen. Strategi pemasaran yang diambil akan mempengaruhi biaya pemasaran, dan biaya pemasaran membantu pihak akuntansi dalam menentuan harga jual dan nantinya akan berpengaruh pada perolehan laba perusahaan.

Tingginya biaya pemasaran tidak berarti menaikkan volume penjualan. Disini peranan manusia diperlukan untuk menganalisis biaya pemasaran yang dapat menyajikan informasi kepada pihak manajemen mengenai kemampuan usaha pemasaran tertentu dalam menghasilkan laba dan sebagai bahan pertimbangan kepada pihak manajemen dalam upaya meningkatkan volume penjualan dan laba. Bagi perusahaan yang memproduksi bermacam-macam jenis produk, analisis biaya pemasaran diserap oleh masing-masing jenis produk.

Pada perusahaan ini, biaya pemasaran disajikan secara global dalam laporan laba ruginya,. Dengan membebankan biaya pemasaran secara global tidak dapat diketahui besarnya biaya pemasaran tiap-tiap daerah pemasaran serta tidak dapat diketahui kemampuan tiap-tiap daaerah dalam menghasilkan laba. Sehingga untuk tahun-tahun berikutnya perencanaan volume penjualan kurang tepat.

Volume penjualan tiap daerah penting untuk diketahui agar dalam penjualan tahun berikutnya perusahaan dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan volume penjualan pada daerah yang potensial memberikan laba lebih banyak. Mengacu dari uraian di atras, penulis termotivasi untuk mengangkat judul “ANALISIS BIAYA PEMASARAN SEGMENTASI DAERAH TERHADAP PEROLEHAN LABA SEGMENTASI DAERAH PADA CV. PALANGAN SELOREJO PACIRAN LAMONGAN”.

PERANAN ORANG TUA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI MA MA'ARIF BANGIL

Peranan orang tua dalam pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi anak, karena bentuk usaha yang dilakukan secara baik, teratur dan sungguh-sungguh akan memberikan pengaruh terhadap belajar anak sehingga dapat berpengaruh juga dalam meningkatkan prestasi belajar anak.
Salah satu faktor penunjang terhadap peningkatan prestasi belajar siswa caranya adalah peranan orang tua dalam membimbing anak dalam belajar, memberikan atau menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh anak dan memberikan motifasi untuk lebih meningkatkan prestasi belajarnya. Maka secara tidak langsung orang tua sangat berpengaruh dalam keberhasilan pendidikan anak walaupun hanya memberi bimbingan, fasilitas dan motifasi sesuai dengan kemampuan masing-masing, disamping itu guru disekolah dan juga masyarakat.
Adapun permasalahan yang timbul dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa di MA ma'arif angil
2. Bagaimana peran orang tua dalam usaha meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di MA Ma'arif Bangil
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana prestasi Pendidikan Agama Islam siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Bangil.
2. Untuk mendeskripsikan peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar PAI siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif Bangil.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu analisis data dengan cara memberi predikat kepada variable yang di teliti sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Metode ini digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif dengan data yang tidak bisa direalisasikan dengan angka. Tehnik pengumpulan data melalui a. Dokumenter, b. Angket, c. Interview. Populasinya sebanyak 230 siswa dan yang menjadi sampel 50 siswa. Sedangkan untuk menganalisis data yang diungkapkan dengan angka digunakan tehnik prosentase dengan rumus sebagai berikut :

P = F x 100 %
N


Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat prestasi belajar PAI siswa MA ma'arif Bangil, dapat dikatakan baik karena dari 50% prestasinya mencapai skor tinggi dan rata-rata anak yang memiliki prestasi tinggi dari orang tua yang memiliki tingkat status ekonomi yang tinggi dan juga berpendidikan tinggi karena orang tua tersebut mampu dan mengerti segala kebutuhan untuk belajar anaknya dan rata-rata anak yang tidak memiliki prestasi yang tinggi dari orang tua yang memiliki tingkat status ekonomi yang rendah dan juga bependidikan rendah karena orang tua tersebut tidak mampu dan kurang peduli dengan kebutuhan belajar anak. Hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa sebagaian besar orang tua siswa MA ma'arif Bangil, telah melaksanakan peranannya di dalam usaha meningkatkan prestasi belajar PAI siswa.
Maka diharapkan bagi orang tua murid hendaknya melaksanakan kewajibanya atau peranannya sebagai pendidik di rumah dengan baik dan mau bekerja sama dengan sekolah sebagi tempat belajar bagi anaknya dengan melalui usaha pemberian bimbingan belajar, pemberian fasilitas, pemberian motifasi yang berguna untuk lebih meningkatkan lagi usaha yang dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa

STRATEGI PENANAMAN NILAI NILAI AKLAQ PADA SISWA MTsN II KEDIRI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Derasnya arus perubahan, gelombang globalisasi dan trend semakin menambah kekhawatiran pada merosotnya akhlaq bangsa Indonesia, kususnya bagi generasi muda dan masa depan bangsa. Derasnya dampak negatif arus globalisasi yang melanda bertubi-tubi kesegala penjuru lapisan jauh tidak seimbang dibandingkan dengan usaha pendidikan selama ini dalam menanggulangi dampak negatif yang muncul akibat globalisasi itu sendiri. Belum seimbangnya antara dampak yang ditimbulkan oleh arus globalisasi dengan usaha perbaikan pendidikan tersebut telah banyak mempengaruhi perkembangan dan kehidupan masyarakat secara meluas.

Pada dasarnya usaha penyeimbangan antara mutu pendidikan dengan perkembangan globalisasi saat ini dirasakan sangatlah penting, hal ini dikarenakan pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting didalam kehidupan manusia, disamping itu sangatlah jelas disebabkan pendidikan itu sendiri merupakan bentuk dari, kebudayaan masyarakat, semakin tinggi budaya suatu masyarakat maka akan semakin tinggi pula penghargaan terhadap pendidikan, dengan begitu jelaslah bagaimana pentingnya pendidikan dalam kehidupan kita, begitu pentingnya pendidikan sehingga setiap negara mencanangkan program pendidikan secara tersruktur dan terorganisir sedemikian rupa. Indonesia yang merupakan negara yang menjunjung tinggi budaya, juga sangat memperhatikan masalah pendidikan, hal tersebut bisa kita jumpai dalam pembentukan Undang-undang yang mengatur tentang pendidikan, yang tertuang dalam UU No.20 SISDIKNAS 2003, dimana didalamnya tertuang 22 BAB, dengan 77 pasal yang kesemuanya mengatur tentang pendidikan, meskipun pada kenyataannya usaha bangsa kita selama ini belum terealisasi dengan baik, atau secara maksimal.

Secara garis besar peran pendidikan sangtlah penting dalam menentukan arah kehidupan bangsa, kususnya pendidikan agama, hal tersebut dikarenakan dari pada fungsi pendidikan agama itu sendiri, diantaranya :

  1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Alloh SWT yang ditanamkan dalam kehidupan keluarga
  2. Penanaman nilai , sebagai pedoman hidup dalam mencari hakikat kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat
  3. Penyesuaian mental sebagai sarana untuk menyesuaiakn diri dengan lingkungan dan kehidupan masyarakat baik fisik maupun lingkungan social dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam
  4. Perbaikan memperbiki berbagai kesalahan maupun kekurangan peserta didik dalam berkeyakinan, memahami dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari hari
  5. Pencegahan yaitu sebagai benteng dari pemahaman ataupun hal-hal yang bersifat negatif yang dapat mambahayakan dan menghambat dalam perkembangan menuju manusia yang seutuhnya
  6. Pengajaran sebagai acuan tentang pengetahuan keagamaan secara mendalam
  7. Penyaluran yaitu sebagai penyaluran bakat perkembangan keagamaan peserta didik
  8. Kontrol social sebagai pengontrol perkembangan social anak sehingga tetap berjalan pada garis keagamaan yang benar.

Secara garis besar pendidikan Agama Islam memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan pendidikan yang lain hal tersebut bukan hanya terletak pada kekasan metode saja akan tetapi meliputi berbagai aspek, diantaranya aspek dari isi materi itu sendiri, kesemuanya itu dapat diidentifikasi melalui salah satunya dari karakteristik pendidikan agama itu sendiri yang meliputi beberapa hal, diantaranya :

  1. Pendidikan Agama Islamberusaha menjaga akhidah peserta didik agar selalu tetap kokoh dalam situasi dan kondisi apapun
  2. PAI berusaha menjaga dan memelihara ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Al Hadist serta kemurnian keduanya sebagai sumber utama ajaran islam
  3. PAI menonjolkan keterpaduan ilmu, iman, dan amal dalam keseharian
  4. PAI berusaha membentuk dan mengembangkan manusia yang soleh beraklhak mulia, baik secara individu maupun sosial
  5. PAI menjadi landasan moral dan etika dalam pengembangn ipteks dan budaya serta aspek kehidupan lainnya
  6. Subtansi yang terkandung dalam PAI adalah entitas-entitas yang bersifat rasional maupun supra rasional
  7. PAI berusah menggali dan mengambil manfaat dari sejarah dan kebudayaan islam yang telah lampau
  8. Dalam perkembangannya, PAI mengandung pemahaman dan penafsiran yang beragam, sehingga memerlukan sikap terbuka dan toleran.

Apabila dikaji dengan seksama tujuan yang paling utama dari pada Pendidikan Agama Islam adalah membentuk manusia yang berakhlaq baik kepada Tuhan, sesama manusia, alam, dan lingkungan sekitar, serta lebih jauhlagi adalah kepada semua makhluq yang ada. Keberadan esensial tujuan ini merupakan sesuatu yang harus tercapi dan terlaksana, hal tersebut dikarenakan apa bila seluruh manusia berakhlag terhadap beberapa unsure diatas maka terbentuklah keseimbanga lingkungan, dalam artian bahwa akhlaq merupakan landasan paling utama dalam membentuk masyarakat yang seimbang dan kondunsif.

Perbaikan akhlaq merupakan sebuah misi yang paling utama yang dilkukan oleh seluruh utusan Alloh SWT, yang terutama oleh Nabi Muhammad SAW hal tersebut sangatlah jelas dalam sebuah hadis yang artinya “sesungguhnya aku diutus kemuka bumi ini hanyamenyempurnakan akhlak” esensial yang paling menonjol dalam kutipan hadis diatas adalah perbaikan akhlaq yang diawali oleh diutusnya Nabi Adam sampai Nabina Muhammad SAW, yang mana menunjukkan adanya sesuatu yang sangt penting dari keberadaan akhlak itu sendiri, bahkan seorang ulama’ terkenal mengatakan akhlaq merupaka mutiara yang dimiliki oleh seorang manusia, semakin mutiara tersebut digosok dengan keimanan dan ilmu maka akan semakin memancarkan cahaya yang menyilaukan, dan apa bila mutiara tersebut dibiarkan tanpa digosok maka semakin lama akan pudar kemilaunya[1], begitu pentingnya pengaruh Akhlaq manusia terhadap kelangsungan kehidupan inilah maka islam berusah semaksimal mungkin agar semua umat memiliki akhlaq yang sesuai dengan tuntunan Rosululloh

Al-Quran dan Hadits yang merupakan sumber paling utama dalam membentuk akhlaq yang mulia, memberiakn solusi yang dapat dipakai dalam rujukan membenmtuk metode pembelajaran akhlaq itu sendiri, sehingga dalam pengertian yang lain salah seorang tokoh bangsa ini mengatakan betapa pentingnya alquran dan hadits dalm membentuk akhlaq seseorang, dimana ketika seseorang menginginkan perubahan akhlaq yang buruk menuju kepada yang lebih baik maka jalan satu satunya adalah melihat alquran dan hadits dan ketika seseorang menginginkan akhlaqnya semakin buruk maka tinggalkan Al-Qur’an dan Hadist [2].

Lebih jauh lagi akhlaq juga sangat mempengaruhi perjalanan kehidupan bangsa ini , dalam artian semakin akhlaq manusia Indonesia ini memiliki akhlaq yang sempurna menurut islam maka kemakmuran akan dapat dicapai dengan mudah, akan tetapii untuk itu akan membutuhkan waktu dan ruang yang cukup lama, karena pembbenahan akhlaq akan berhasil apa bila dimulai dengan sendiri dan dari hal yang paling kecil.

Penanaman nilai-nilai akhlaq yang dipandang sangat perlu dilakukan sejak usia anak masih dini tentulah akan membawa dampak yang sangat positif terhadap perkembangan akhlaq, hal tersebut dikarenakan ketika seorang anak masih dalam usia dini maka setiap sesuatu yang masuk akan membekas lama dalam diri anak tersebut, hal ini sesuai dengan doktrin aliran empirisme tentang “ tabula rasa “, dimana seorang anak diibaratkan sebuah batu tulis kosong atau sebuah kertas kosong yang dapat ditulisi kapan saja. usia anak pada masa MTs ataupun SMP merupakan fase perkembangan remaja atau lebih cenderung dapat dikatakan sebagai fase sub-perkembangan prepuber[3], yang hal ini mempunyai arti bahwa pada usia anak mencapai tingkat SMP atau MTs mmerupakan peralihan dari dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Yang apa bila dikaji dengan seksama usaha untuk menanamkan nilai nilai akhlaq yang baik pada anak tersebut membutuhkan metode dan strategi yang sangat matang, mengingat semakin banyaknya kendala yang menghadang dalam proses penanaman, yang mana kendala tersebut sangat terkait dengan kehidupan anak dalam keseharian baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti contoh kecil adalah :

1. Semakin berkembangnya budaya budaya yang secara tidak sadar dapat mempengaruhi anak dalam perkembangan aklaq, yang hal tersebut justru berulang ulang disampaikan kepada anak ( acara televisi, iklan iklan yang tidak mendidik, dan lain sebagainya ),

2. Permasalahan yang lain adalah perkembangan politik yang diaplikasikan dengan kebijakan kebijakan pemerintah yang semakin tidak menentu dimana fungsi dan manfaat kebijakan tersebut sebenarnya mengarah langsung pada manfaat perkembangan anak atau generasi mendatang ( masih setengah setengahnya pembahasan pemerintah dan wakil rakyat terhadap RUU Pornografi dan Pornoaksi),

3. Perubahan alam yang tidak dapat disangka-sangka mengakibatkan bencana yang bertubi tubi membawa perkembangan emosional seorang anak akan terganggu meskipun tidak merasakan dampak adanya bencana tersebut secara langsung,

4. Pertumbuhan dan perkembangan informasi dan alat alatnya mengakibatkan munculnya berbagai dampak yang aktif dalam berubahan sikap dan perilaku anak.

Begitu pentingnya penanaman nilai-nilai akhlaq pada masyarakat terlebih pada generasi mendatang mengingat berbagai permasalahan inilah, dan dengan berdasarkan deskripsi diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang STRATEGI PENANAMAN NILAI NILAI AKLAQ PADA SISWA MTsN II KEDIRI

Dimana MTsN Kediri II merupakan madrasah lanjutan tingkat pertama, dimana keberadaannya sangtalah berpengaruh dalam mengembangan pengetahuan agama dan umum pada tingkat awal, MTsN II Kediri II ini juga merupakan MTs unggulan di kediri bahkan di Jawa Timur ini, hal ini dapat diketahui dari beberapa Prestasi yang diraih oleh siswa siswi MTs, diantaranya juara I olimpiade FISIKA tingkat nasional, disamping itu MTsN Kediri II juga menjadi pemegang NEM tertinggi selama beberapa periode bahkan sampai sekarang.




[1] Ibnu Athoillah. Al-Hikam (Serambi Ilmu Semesta. Jakarta 2004) hlm 85

[2] jawa post edisi maret 2005 hlm 15

[3] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (: PT Remaja Rosdakarya Bandung 2004) Hlm : 51

SIKAP ORANG TUA SISWA TERHADAP KEPUTUSAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MALANG

BAB I

PENDAHULUAN

Judul :

SIKAP ORANG TUA SISWA TERHADAP KEPUTUSAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MALANG

1.1 Latar Belakang

Keputusan paling mendasar yang dibuat lembaga pendidikan adalah program dan jasa apa yang akan ditawarkan pada siswa dan orang tua, donatur, dan masyarakat lainya. Karena lembaga pendidikan termasuk jasa yang sifatnya pure service, maka disini yang diberikan adalah program jasa dan didukung oleh sarana pendukung seperti ruangan kelas, meja, kursi, papan tulis, buku-buku dan sebagainya.

Pemasar harus memahami program apa yang diinginkan dan bermanfaat dari sudut pandang pelanggan. Juga dapat menjelaskan manfaat program yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan pelanggan, yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu diperlukan sebuah penelitian tentang bagaimana lembaga pendidikan (sekolah ) menarik lebih banyak konsumen, ini bagian dari perilaku konsumen yang sangat penting.

Menurut Kotler (1995) perilaku konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh London dan Della Bitta (1993) bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan membeli dibedakan menjadi dua faktor budaya sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial, keluarga, perseorangan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Sedangkan lingkungan internal meliputi faktor prosesing informasi, belajar dan ingatan, kepribadian dan konsep diri, sikap, motivasi dan keterlibatan.

Sikap sebagai salah satu faktor lingkungan internal, dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan membeli produk atau menyekolahkan anak. Sikap konsumen merupakan respon atau penilaian yang diberikan orang tua siswa secara konsisten, konsekuen, menguntungkan atau tidak menguntungkan, positif atau negatif, suka atau tidak suka, setuju atau tidak terhadap suatu objek.

Mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk merupakan informasi yang sangat berharga bagi manajemen pemasaran untuk menilai keefektifan kegiatan pemasaran, misalnya dalam periklanan. Sikap dapat dicerminkan melalui apa-apa yang dipikirkan konsumen, dirasakan atau apa yang dilakukan terhadap produk yaitu dengan mengetahui apakah konsumen bersikap positif atau negatif terhadap produk atau merk.

Sikap mempunyai arti penting dalam pembuatan keputusan pemasaran dan ada kecenderungan kuat menggangap bahwa sikap sebagai faktor yang paling kuat untuk memprediksikan perilaku yang akan datang serta dapat membantu perusahaan meramalkan permintaan produk serta mengembangkan program pemasaran yang tepat. Sikap seseorang terhadap atribut produk dapat berbeda-beda karena adanya perbedaan kepercayaan serta evaluasi terhadap atribut produk tersebut.

Demikian juga pada bisnis jasa pendidikan menjadi sangat penting untuk dikaji dan diteliti bagaimana sikap orang tua siswa bisa memprediksi keputusan menyekolahkan anaknya.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I sebagai sekolah favorit di kota Malang dan menjadi proyek percontohan MIN di Jawa Timur dan Nasional sangat relevan sebagai objek yang dinilai oleh orang tua siswa. Kemudian sikap orang tua yang akan menyekolahkan anaknya Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I bisa dijadikan referensi dan alat evaluasi dari pihak terkait untuk semakin memuaskan konsumen/orang tua siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul: “SIKAP ORANG TUA SISWA TERHADAP KEPUTUSAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MALANG