Senin, 22 Juni 2009

RINSIP-PRINSIP PEMBINAAN KELUARGA DALAM ISLAM

Keluarga merupakan suatu masyarakat kecil yang di dalamnya tergabung unsur-unsur yang membentuk satu organisasi yang sifatnya informal. Mengingat kelurga sebagai organisasi tersebut, maka pembentukannya memerlukan komponen-komponen yang betul-betul dapat menempatkan diri dengan sebaik-baiknya sesuai dengan hak dan kewajibannya. Sehingga masing-masing komponen berfungsi dalam upaya pembinaan dan perkembangan suatu kelurga.

Berbicara tentang kelurga, maka arah pemikiran kita tertuju pada suatu rumah yang dihuni oleh sejumlah manusia-manusia yang masing-masing mempunyai peranan dan fungsi antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda, akan tetapi merupakan satu unit masyarakat terkecil yang hidup bekerjasama membentuk Rumah tangga.

Agama Islam yang fungsional, integral dan sistematis pola-pola peribadatannya, di samping itu agama Islam mempunyai norma-norma, tata aturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Hubungan yang terjalin antara ayah, ibu dan anak sebagai contoh hubungan yang terjalin antara manusia, dimana agama Islam mengatur bagaimana sebaiknya hubungan itu agar terjalin secara harmonis tanpa ada kepincangan-kepincangan yang sifatnya prinsip, sehingga suasana kelurga betul-betul sehat dalam arti menurut pandangan Islam. Oleh karena itu untuk mewujudkan terbentuknya keluarga yang harmonis harus mengadakan pembinaan keluarga menurut aturan-aturan yang telah di gariskan didalam islam dengan sedini mungkin.

Prisip-prinsip pembinaan keluarga di dalam Islam telah dijabarkan dengan jelas didalam kitab sucinya. Pendidikan kelurga menurut islam adalah merupakan salah satu cara untuk mengadakan pembinaan terhadap keluarga dalam surat at- Tahrim ayat 5 yang berbunyi.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُوَالْحِجَارَةُ

عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادُُ لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْوَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُون

Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahanbakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhagai Allah terhadap yang di perintahkannya, kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan.

Pada suatu penulisan terhadap suatu masalah secara otomatis mempunyai alasan-alasan yang tertentu, mengingat seseorang melakukan perbuatan tentu ada suatu rangsangan sehingga menimbulkan suatu dorongan-dorongan terhadap individu tersebut untuk melakukan perbuatan sebagai akibatnya.

Oleh sebab itu penulis menulis risalah yang berjudul “PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN KELUARGA DALAM ISLAM “ karena adanya dorongan-dorongan sebagai berikut:

  1. Penulis menyadari bahwa kebanyakan keluarga yang merupakan suatu masyarakat kecil itu kurang/tidak memperhatikan aturan-aturan kehidupan keluarga sebagaimana mestinya yang sesuai dengan aturan-aturan dan norma-norma didalam agama Islam, sehingga dari mereka-mereka itu suatu generasi yang sangat menyimpang dengan aturan-aturan aqidah agama Islam.
  2. Penulis sering menjumpai adanya orang tua yang tidak atau kurang mengerti akan tugas dan peranan serta hak dan kewajibannya sebagaimana mestinya, sehingga terjadilah salah asuh yang mengakibatkan anak-anak seolah-olah kehilangan peganggan dalam hidupnya.
  3. Penulis sering membaca pada media, adanya ketidak harmonisan hubungan yang terjadi antara anggota keluarga hal ini di karenakan adanya pengaruh hawanafsu yang kuat dan masing-masing kurang mengetahui tugas dan peranannya.
  4. Penulis menyadari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama, jadi dengan demikian keluarga merupakan pendidikan dasar bagi anak-anak yang akan mencerminkan pembentukan pribadi-pribadi generasi berikut, sedangkan sekolah hanya merupakan penunjang. Oleh sebab itu pengaturan keluarga harus betul-betul diperhatikan dan disesuaikan dengan aturan-aturan agama Islam yang diatur dan dijelaskan dalam kitabnya.