Senin, 22 Juni 2009

SIKAP ORANG TUA SISWA TERHADAP KEPUTUSAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MALANG

BAB I

PENDAHULUAN

Judul :

SIKAP ORANG TUA SISWA TERHADAP KEPUTUSAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MALANG

1.1 Latar Belakang

Keputusan paling mendasar yang dibuat lembaga pendidikan adalah program dan jasa apa yang akan ditawarkan pada siswa dan orang tua, donatur, dan masyarakat lainya. Karena lembaga pendidikan termasuk jasa yang sifatnya pure service, maka disini yang diberikan adalah program jasa dan didukung oleh sarana pendukung seperti ruangan kelas, meja, kursi, papan tulis, buku-buku dan sebagainya.

Pemasar harus memahami program apa yang diinginkan dan bermanfaat dari sudut pandang pelanggan. Juga dapat menjelaskan manfaat program yang dapat memenuhi keinginan dan kepuasan pelanggan, yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh karena itu diperlukan sebuah penelitian tentang bagaimana lembaga pendidikan (sekolah ) menarik lebih banyak konsumen, ini bagian dari perilaku konsumen yang sangat penting.

Menurut Kotler (1995) perilaku konsumen dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : budaya, sosial, pribadi dan psikologis.

Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh London dan Della Bitta (1993) bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan membeli dibedakan menjadi dua faktor budaya sub budaya, kelas sosial, kelompok sosial, keluarga, perseorangan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Sedangkan lingkungan internal meliputi faktor prosesing informasi, belajar dan ingatan, kepribadian dan konsep diri, sikap, motivasi dan keterlibatan.

Sikap sebagai salah satu faktor lingkungan internal, dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan membeli produk atau menyekolahkan anak. Sikap konsumen merupakan respon atau penilaian yang diberikan orang tua siswa secara konsisten, konsekuen, menguntungkan atau tidak menguntungkan, positif atau negatif, suka atau tidak suka, setuju atau tidak terhadap suatu objek.

Mengetahui sikap konsumen terhadap suatu produk merupakan informasi yang sangat berharga bagi manajemen pemasaran untuk menilai keefektifan kegiatan pemasaran, misalnya dalam periklanan. Sikap dapat dicerminkan melalui apa-apa yang dipikirkan konsumen, dirasakan atau apa yang dilakukan terhadap produk yaitu dengan mengetahui apakah konsumen bersikap positif atau negatif terhadap produk atau merk.

Sikap mempunyai arti penting dalam pembuatan keputusan pemasaran dan ada kecenderungan kuat menggangap bahwa sikap sebagai faktor yang paling kuat untuk memprediksikan perilaku yang akan datang serta dapat membantu perusahaan meramalkan permintaan produk serta mengembangkan program pemasaran yang tepat. Sikap seseorang terhadap atribut produk dapat berbeda-beda karena adanya perbedaan kepercayaan serta evaluasi terhadap atribut produk tersebut.

Demikian juga pada bisnis jasa pendidikan menjadi sangat penting untuk dikaji dan diteliti bagaimana sikap orang tua siswa bisa memprediksi keputusan menyekolahkan anaknya.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I sebagai sekolah favorit di kota Malang dan menjadi proyek percontohan MIN di Jawa Timur dan Nasional sangat relevan sebagai objek yang dinilai oleh orang tua siswa. Kemudian sikap orang tua yang akan menyekolahkan anaknya Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang I bisa dijadikan referensi dan alat evaluasi dari pihak terkait untuk semakin memuaskan konsumen/orang tua siswa.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul: “SIKAP ORANG TUA SISWA TERHADAP KEPUTUSAN MENYEKOLAHKAN ANAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI MALANG